Breaking News

Sabtu, 02 Mei 2015

Guru Bekerja dalam Diam

May day, hari buruh internasional diperingati sebagai hari pekerja atau buruh atau karyawan yang identik pekerja diberbagai perusahaan. Hari buruh berwarna merah yang menandakan bahwa di hari itu kita menghormati hak-hak buruh sebagai pekerja sosial, dengan cara libur. Akan tetapi di hari itu pula sebagian besar buruh justru tidak memanfaatkan hari libur itu, melainkan sibuk meramaikan suasana kota dan memadati jalan-jalan utama dengan aksi demo. Menuntut hak-hak mereka. Hak-hak yang mereka rasakan belum sesuai dengan apa yang mereka dapatkan saat ini. Selalu ada saja aksi ini setiap tahunnya. Apakah hak mereka menyesuaikan dengan kebutuhan pribadi, keinginan individu, kepentingan golongan, atau tuntutan jaman. Entahlah, siapa yang tahu itu.

Para buruh selalu berharap lebih, mereka memanfaatkan hari buruh sebagai waktu untuk menyuarakan apa yang mereka pendam selama 1 tahun. Mulai dari peningkatan gaji, kesejahteraan sosial, keadilan, tunjangan, asuransi, dan fasilitas yang bersifat pribadi, sampai tentang cara perekrutan buruh yang bersifat umum atau global. Selalu ada saja tarik ulur antara kaum buruh dan perusahaan, bagaimana tidak, kaum buruh memikirkan hal personal yang hanya mementingkan golongannya sedangkan perusahaan pun sama memikirkan kepentingan pemiliknya. Pemerintah yang seharusnya berada di tengah-tengah pun tidak bisa menjadi penengah kondisi itu. Justru terkadang pemerintah lebih berpihak kepada perusahaan, karena orang yang duduk berkuasa dibangku pemerintahan juga duduk dibangku perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By